Tampilkan postingan dengan label Koleksi Novel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Koleksi Novel. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 April 2010

Bukan di Negeri Dongeng

Berikut adalah ebook novel Bukan Di Negeri Dongeng, ebook novel Bukan Di Negeri Dongeng ini merupakan karya Helvy Tiana Rossa, Izaatul Jannah dan hanya dijadikan arsip saja dan dimohon dihapus dalam jangka waktu 24 jam. Jika Anda suka, silakan beli yang asli.

Sinopsis Novel Bukan Di Negeri Dongeng :

Apakah anda memiliki banyak teman yang memiliki sikap dan sifat yang menurut anda sangat mengesankan? Apakah anda mengenal orang yang memiliki akhlak yang mulia, seperti, jujur, ikhlas, sabar dan bijaksana, penuh cinta kasih dan memetingkan kepentingan orang banyak daripada kepentingan pribadai atau golongan.

Mungkin seketika anda akan menjawab “iya saya punya”, tetapi setelah anda piker secara seksama anda mungkin akan meralat jawaban anda tadi dengan menjawab “ tidak saya tidak punya, orang-orang semacam itu hanya ada dijaman dulu, jamanya para nabi”. Sementara diam-diam dalam hati anda merindukan sosok teman seperti itu “ bukan-bukan hanya teman tapi negeri ini membutuhkan orang-orang seperti itu”.

Ya negeri ini? Tapi apa mereka benar-benar ada ?, Dinegeri dongeng manakah mereka tinggal?. Jangan pesimis dulu, melalui buku ini saya akan perkenalkan dengan orang-orang yang seperti itu. Dan mungkin diantara mereka berada tidak jauh dari anda. (download)

Ketika Cermin Tak Lagi Jujur

Pada siapa kita akan bertanya
Tentang kecantikan raga ini
Bukan lagi setabur bedak atau olesan gincu menjelang tidur yang takterlihat
Namun kehampaan jiwa yang renta menisik jiwa resah
Membawa kalut juga kemana jika cermin enggan bercerita
Membawa resah kemana ketika sahabat taklebih sebagai penghianat
Membawa dosa pada siapa jika Tuhan taklagi dipercaya
Hingga detik terujung cermin juga taklagi jujur
Hingga ujung terujung
Cermin taklagi jujur mengadulah pada hatimu(download)

Supernova

Supernova adalah nama seri novel fiksi ilmiah populer karya novelis muda, Dewi Lestari. Dewi Lestari atau yang akrab dipanggil dengan nama Dee ini merupakan salah satu personil dari grup musik Rida Sita Dewi (RSD). Pertama kali diterbitkan pada tahun 2001, seri Supernova hingga kini terdiri dari tiga buku, masing-masing:

Dalam kata pengantar Dee di Supernova 2.1: Akar, pada seri episode Supernova yang kedua ini dia akan menghadirkan empat tokoh, yaitu: Bodhi, Elektra, Zarah dan Alfa. Dua tokoh yang pertama sudah muncul, Bodhi di episode Akar dan Elektra di episode Petir. Menurut rumor yang beredar, dua episode Supernova berikutnya akan berjudul Gelombang dan Partikel. (download)

Lelaki Kabut dan Boneka

(DownLelaki Kabut dan Boneka, sebuah cerpen dalam kumpulan cerpen “Bukavu” Karya Helvy Tiana Rosa, adalah cerpen yang sangat berbeda dari semua cerpen Helvy Tiana Rosa dalam ‘Bukavu’. Cerpen yang mengisahkan satu karakter yang bukan berasosiasi dengan manusia, hewan maupun tumbuhan, menjadikan cerpen ini sungguh abstrak diantara cerpen-cerpen lainnya. Menariknya, karakter utama tidak lagi beradu dengan karakter lain dalam menentukan siapa antagonis atau protagonis. Karakter yang dominan hanya ada satu dalam ‘Lelaki Kabut dan Boneka’, Angkara.
Angkara diceritakan sebagai karakter yang ‘tidak mempunyai wajah yang tetap, tetapi sebenarnya ia ada. Ia selalu bersembunyi di balik rerimbunan kalimat yang dibuat di jalan-jalan sejarah. Ia mengamati langit, bumi, matahari, rembulan, kepekatan dan darah dari balik gumpalan kabut yang diciptakannya sendiri…’(hal.11). Kalimat pembuka seperti inilah yang mengawali penggambaran pengarang tentang karakter utama dalam cerpen ini. Angkara dikisahkan mempunyai sepasukan boneka yang diangkat sebagai anak-anaknya. Mereka inilah yang membantu Angkara mewujudkan skenarionya membuat terror. Merekalah yang mengeksekusi semua korban, membunuh, membakar dan sebagainya.
Di saat Angkara selesai atau akan membuat keonaran, di saat itu pula muncul Sunyi yang selalu mengingatkannya akan kejahatan yang dilakukan. Sunyi merupakan karakter lain dalam cerpen ini. Angkara hanya mampu takluk pada Sunyi, seorang perempuan yang digambarkan berwajah pias dan sangat senang mengenakan baju berwarna pucat dengan kembang-kembang merah yang meleleh seperti darah. Perempuan itu telah’bersamanya bertahun-tahun. Yang menempati hati dan mengecup semua lukanya setiap saat, namun tak sekali pun memangggil namanya’ (hal.14).
Angkara hanya berbuat onar dan melakukan terror. Itu saja yang dilakukannya setiap hari hingga cerita ini berakhir. Bahkan seorang ‘Sunyi’ pun tidak mampu menahannya untuk berhenti. Biarpun sesaat. Dan selalu saja ada korban yang berjatuhan dimana-mana. Darah pun berceceran dimana-mana.

Pengarang, di luar pakem, membuat pembaca seketika menjadi bertanya-tanya akan siapa dan bagaimana karakter utama yang menjadi judul cerpen “Lelaki Kabut dan Boneka’. Inilah dunia abstrak, dunia yang berada diantara ‘batas khayal dan kenyataan’ (hal. 16). Pengarang membawa kita menyusuri dunia yang tidak biasa kita temui, yang tidak nyata tetapi akan selalu hadir dalam imajinasi dan pikiran manusia. Dunia surealistis yang oleh penulisnya digambarkan dengan tingkah laku yang tidak seperti kebanyakan bisa kita dapatkan di dunia nyata.

Dalam kacamata magic realism, cerpen ini dengan sederhana menampilkan tema dan objek yang imajiner yakni hilangnya kemanusiaan manusia digantikan dengan nafsu yang berubah menjadi manusia. Maujud abstrak manusia menjadi sosok Angkara ini adalah kelihaian penulis dalam melihat aspek kemanusiaan yang tergantikan dengan nafsu. Manusia tidak lagi mendengar kata hatinya, hingga dunianya menjadi tanpa makna. Kosong menjadi dunia abstrak. Dunia abstrak yang awalnya dimiliki oleh Angkara maujud menjadi dunia realitas. Realitas yang menjadi nyata seolah-olah dunia manusia. Dengan kata lain, surealitas menjadi realitas.
Sebab penanda posmodernisme adalah hilangnya makna, sehingga penggambaran karakter Angkara adalah kredo pengarang tentang sebuah makna kemanusiaan manusia yang hilang. Angkara digambarkan sebagai manusia, seorang lelaki, yang hidup di dunia fana, namun tampak sebagai kabut. Makna yang hilang dalam kata Angkara adalah pengaburan eksistensi kata itu kepada rujukannya atau referensinya.
Lacan mendukung kondisi ini dengan pendapatnya bahwa sebuah kata tidak lagi menjadi referensi, melainkan referensi itu sendiri menjadi kata, ketika Angkara yang dalam dunia manusia adalah kata yang mengacu pada nafsu, sebuah kondisi dimana seseorang menjadi tidak terkontrol dan di luar kesadaran positifnya. Kata angkara dalam cerpen ini menjadi tidak terikat pada pakem atau aturan bahwa referensi ini merujuk kepada nafsu yang membuat manusia keluar dari ambang kesadarannya. Ia telah menjadi sekedar kata. Kata yang menandai sebuah karakter. Seolah sebuah nama yang kemudian menjadi referensi tentang kata itu sendiri. Kemudian kata itu akhirnya kehilangan makna.
Ketika menjawab pertanyaan di dunia mana ini, sebagai pertanyaan selanjutnya dalam posmodernisme, cerpen ini dengan jelas membuat kita seolah-olah berada dalam dunia kita sendiri, dunia yang kita akrabi sehari-hari. Seperti ketika membaca cerpen dalam dunia manusia, di awal cerpen pembaca digiring untuk mengira bahwa inilah dunianya. Namun, saat menelusuri pembacaan selanjutnya, ternyata kita berada pada dunia yang, seperti kata pengarangnya, dunia antara ‘batas khayal dan kenyataan’. Dunia yang memang tidak tampak secara kasat mata oleh kita. Bagaimana pun, manusia tidak akan mampu melihat ‘amarah’nya sendiri, apalagi berbincang dan berdiskusi dengannya. Secara ontologisme, manusia belum mampu melihat dimensi lain dari nafsu yang diciptakan Tuhan sebagai salah satu kemampuan manusia yang melengkapi dirinya sebagai makhluk-Nya. Hal ini tetap menjadi misteri dalam konteks bahwa manusia berada tetap dalam posisinya sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Patut dicatat bahwa pertanyaan akan eksistensi manusia menjadi salah satu kekuatan dalam Posmodernisme. Heidegger, salah saorang pemikir terkemuka posmodernisme berpendapat bahwa makna terdiri dari beberapa entitas yang tetap, sejumlah informasi yang terdapat didalamnya yang cenderung kita katakan hanya dapat di sepakati atau ditolak atau ‘diproses’ dengan mengirim informasi tersebut dari satu lokasi ke lokasi lain yang berbeda. Hal ini menghubungkan kita, lanjut Heidegger lagi, pada kenyataan bahwa selalu akan ada alternatif dalam kehidupan. Kita dapat ‘mengulang’ makna baru, setelah meninggalkan makna lama kita akan kembali dengan (sesuatu) yang baru, yang membuka kesempatan untuk adanya perubahan dan pengembangan terhadap makna lama tersebut. Heidegger mengingatkan kita pada gerakan para aktivis lingkungan yang mendaur ulang sesuatu yang terbuang menjadi sampah, agar tidak terbuang percuma dan bermanfaat dalam bentuknya yang baru.
Dapat juga diartikan bahwa pengaburan eksistensi manusia menjadi hanya sebagai kabut dan boneka. Pengaburan makna kemanusiaan yang dalam, yang menghilangkan nilai kemanusiaan manusia.
Namun, ada dendam yang terus menerus memeluk rindu. Dendam Angkara kepada manusia yang terus menerus dipeluk oleh rindu akan Sunyi. Ada dunia yang terombang-ambing antara dendam untuk membunuh dengan rasa rindu menjadikan Sunyi menjadi ibu anak-anaknya, menjadi pendampingnya yang setia. Ada dunia yang saling bicara, namun tidak paham akan apa yang dibicarakannya.Download

Love From My Heart


e-Novel ini telah dipublikasikan melalui beberapa milis. Berikut petikan komentar pembacanya.

"aq dan temen2 yang ada di samarinda bener2 kagum atas novelnya Endikkk ( apa lagi geratis hehehe....) ceritanya singkat dan sangat seru...bikin orang penasaran....bikin orang ketawa terbahak-bahak...bikin orang gregetan.....tengyu mas endik.......semoga ada lagi Novel yg Free.....hehehe"
Oggi Pancoro Kalimantan.


"Jujur, gua jarang banget baca teenlit, karena jalan cerita yang begitu-begitu saja. Bintang sekolah, putus cinta, dapat pacar baru, selingkuh, dll dll. Tapi ini beda. Dari awal ajah udah seolah-olah "mencap" diri sebagai novel teenlit yang membahas tema cinta. Untunglah, penulis menyajikannya dari sudut pandang yang lain. Mungkin itulah yang membuat novel ini enak dibaca, karena disajikan dari sudut pandang seorang penulis, dan ditulis juga oleh seorang penulis. Dengan filosofi-filosofi yang tidak biasa di dalam ceritanya, ini menunjukkan bahwa novel ini tidak seringan teenlit laen. Gua juga sangat terkesan dengan penggunaan "aktor pendukung" Pay, Jack, dan Arif. Selama ini aku baca teenlit, gak pernah ada yang menggunakan persahabatan lebih dari 2 orang (apalagi antar laki-laki). Kalaupun ada, pasti pecah gara2 perempuan. Tapi 3 orang ini rasanya beda. Mereka bukan bagian yang penting dari cerita, tetapi tanpa kehadiran mereka, cerita ini tidak berarti apa-apa. Not important, but necessary. Oh ya. Tidak lupa, tema yang di angkat juga menarik. Seolah menunjukkan pandangan khalayak terhadap pengidap AIDS. Kalau dulu, kan orang bilang : bersalaman dengan pengidap AIDS saja bisa tertular. Tapi cerita Love from My Heart berkata lain. Dan memang itu kenyataanya" William Hanjaya Jakarta.
''Akhirnya selesai juga membacanya, aku membacanya semalam suntuk! Ada rasa penasaran yang begitu dalam untuk meninggalkannya. Yang bikin aku tidak bisa lepas dari membaca novel inisebenarnya sebuah pertanyaan sederhana, Han akhirnya jadi sama siapa? Sama Neni atau sama Ira? Itu saja sebenarnya yang bikin aku bisa menahan kantuk dan dinginnya kota Prancis. Aku mau menerjamahkan Novel ini kedalam bahasa Prancis! bahasanya sederhana dan penuh makna jika kita maumenyelaminya sedikt saja." Gals Sibuya Prancis.
"Aku bingung harus bilang apa? Sederhana dari segi bahasa, sederhana juga temanya. Yang aneh adalah penulisnya menurutku, mampu mengaduk-aduk perasaan. Dan aku tidak bisa lepas. Apalagi disini bisa dibilang tidak ada novel berbahasa Indonesia. Aku tunggu karya lainnya. e-Novel sangat jarang saat ini, terimakasih'' Risma New York USA.
Pertama aku ragu pas mau ngirim email dan meminta e-Novel karya Mas Endik, aku pikir itu resseler. Eh.. ternyata beneran gratis. Membaca e-Novel itu menyenangkan, apalagi aku bisa kirim e-Novel Love From My Heart untuk seseorang yang spesial. Makasih Mas, terus berkarya." Joko Prayitno Surabaya.
e-Novel ini ditulis oleh penulis muda yang kini tinggal di kota Yogyakarta. Endik Koeswoyo, salah satu penulis yang bersedia kami jadikan bahan percobaan untuk karya-karyanya yang luar biasa. Selain e-Novel dengan judul Love From My Heart. Kami juga telah meminta kepada penulis yang satu ini untuk menuliskan buku-buku lain yang akan kami pasarkan secara online disini. Bisa gratis, bisa juga tidak. Tergantung dari negosiasi kami, atau tergantung kemampuan finasial kami.(download)

Kugapai Cintamu

Novel KuGapai Cintamu karya Ashadi Siregar
ini merupakan kisah kedua dari “tri-logi”, Cintaku di Kampus Biru, Kugapai Cintamu dan Terminal Cinta Terakhir . Ku Gapai Cintamu merupakan kisah kehidupan anak muda, nuansanya khas mahasiswa yang segar dan penuh warna. Setting tempat bergulirnya cerita ini adalah kota Jogyakarta tahun 80-an dan terutama lingkunangan Kampus UGM.
Bagi pembaca yang sudah melewati usia 30 tahun kisah ini tentu akan membangkitkan kembali kenangan masa muda, masa kuliah. Kisah ini memang
mengekspose lika-liku kehidupan mahasiswa yang tak jauh dari urusan “buku, pesta dan cinta”. Bagi yang mengenal kota Jogyakarta novel ini akan menggugah kembali kenangan pada kota pelajar ini di tahun 1980-an. Waktu itu masih lazim mahasiswa ke kampus naik motor atau bahkan sepeda. Masih jamak menonton boskop berduaan pulang-pergi naik becak sambil “bergerilya” he he he…
Dalam novel ini kita juga bisa melihat Ashadi Siregar “memotret” kehidupan mahasiswa. Mulai dari rumah pondokan, ruang kuliah hingga hati dosen yang kering mendambakan cinta. Maklum Ashadi Siregar adalah bagian dari lingkungan dimana kisah ini bermula. Dia adalah alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, kemudian bahkan dia menjadi salah seorang dosen disana. Download

Ketika Bayang Cinta Menari

Hai, nama saya Fadli. Andi Fadli Rizal Pahlevi. Saya cowok Bugis tulen, tapi jablay — jarang dibelai. Hehehe, itu hanya plesetan dari kucing alias kuper-cinta, Cing! yang beda-beda tipis dengan jablay. Saya mahasiswa semester dua pada sebuah perguruan tinggi negeri jurusan ekonomi yang klop dengan hidup saya yang serba ekonomis alias bokek. Nah, itulah gambaran kecil tentang saya yang sebenarnya sedikit lebih tampan dari Justin Timberlake. Ya, saya sedikit lebih tampan dari dia, tapi dia jauh banyak lebih tampan dari saya! Saya belum pernah pacaran — makanya jablay. Tapi saya naksir seorang cewek teman satu kampus. Namanya, Kris Suryani. Heh, jangan ditanya! Dia itu perfect! Sempurna segala-galanya! Tapi sayang saya tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi hati ini padanya....***
Di kmpus lagi sepi ketika saya iseng-iseng main ke kantin. Suasana di dalam kantin juga sepi. Tumben. Hanya terlihat satu-dua makhluk yang bernama manusia di sana. Selebihnya terlihat beberapa ekor makhluk berkaki empat atawa kucing. Biasanya juga satu-satunya tempat mangkal di kampus ini dipenuhi orang. Ramainya minta ampun.

"Fad...." Sepatah sapaan lembut menggugah saya dari pikiran yang mengambang. Saya toleh ke arah asal suara itu. Liar gerak bola mata bening saya menangkap sesosok makhluk manis lagi tersenyum manis, duduk santai di bangku panjang kantin.
"Eh... Kris, tumben ke sini?" sapa saya tergagap.
"Memangnya nggak boleh?"
Sejenak saya hanya mengumbar senyum padanya. Lalu bergegas saya melangkah, dan duduk di sampingnya.
"Boleh saja, Kris. Tapi...." Saya jawab sekenanya pertanyaannya dengan kalimat yang menggantung.
"Tapi apa?" Dia bertanya dengan raut wajah penasaran.
"Sungguh kamu nggak tahu?" jelas saya, menanyainya.
"He-eh." Dianggukkannya kepala keras sampai sebagian dari rambut legamnya yang sebahu menyentuh wajah saya.
"Apa kamu nggak minder ke tempat semacam ini? Bergaul, berkumpul bersama kami?"
"Apa maksudmu, Fad?!" Nanar pada bola matanya jelas memperlihatkan kemarahan.
Saya menunduk. Tidak berani menatap wajahnya. Sekilas ekor mata saya sempat menangkap bias cahaya yang terpancar dari matanya yang agak berkaca kini.
"Saya tahu apa yang ada dalam benakmu sekarang, Fadli!" tegasnya dengan nada suara getas. "Kamu khususnya, dan teman-teman umumnya, menganggap saya lain dari kalian. Benar begitu, kan?!"
Saya hanya diam, lama sekali, sampai akhirnya Kris bangkit dan berlalu begitu saja dari kantin ini.
"Kris...!" Saya menjerit parau memanggil namanya. Ada semilir penyesalan yang merayap membaluti hati atas kejadian tadi. Saya sungguh menyesal.
"Kris... tunggu... kamu belum mendengarkan penjelasan saya!" Sekali lagi saya menjerit memanggilnya. Namun dia telah hilang dari hadapan saya.
Saya merasa sangat bersalah telah menyinggung perasaannya. Sementara dalam keterpakuan saya di kantin ini, beberapa mahasiswa yang lagi sarapan di meja sebelah, juga pemilik kantin ini, memandang dengan terheran-heran. Terbengong.
Kris Suryani, begitulah nama gadis manis itu, seorang mahasiswi semester dua fakultas ekonomi, teman sekelas saya. Dia sekaligus mahasiswi teladan di kampus kami. Sebagai seorang gadis yang terbilang kaya-raya, tentulah dia dengan sendirinya telah berbeda dengan kami. Apalagi ditambah dengan otaknya yang brilian — atau kelebihan lain yang dimilikinya, jelaslah semakin menciptakan jarak perbedaan tersebut.
Dan di situlah biangnya, kami acapkali menilai dia tidak pantas bergaul dengan kami yang kere. Kami lalu sengaja menghindar, menjauhi, bahkan cenderung bersikap memusuhinya. Padahal sebenarnya dia adalah gadis yang bersahaja dan santun. Kesederhanaan selalu menyertai tindaknya, baik saat di kampus maupun saat di luar kampus.Download

Kapas-kapas di langit

Pipiet Senja adalah nama pena Etty Hadiwati Arief, lahir di Sumedang, 16 Mei 1957 dari pasangan Hj. Siti Hadijah-SM. Arief (alm) seorang pejuang ’45. Putri sulung dari tujuh bersaudara ini mulai menulis sejak remaja. Novel yang telah dibukukan 55 buah. Sejak tahun 2000 bergabung dengan FLP, ia merasa terlecut balapan dengan paramuda penulis Islami, menulis fiksi bernuansakan Islami.

Novel-novel teranyarnya adalah; Namaku May Sarah, Riak Hati Garsini,Dan Senja Pun Begitu Indah (novelet bareng Mariam Arianto, Asy-Syaamil),Serpihan Hati, Menggapai Kasih-Mu, memoarnya Cahaya di Kalbuku, Lukisan Rembulan, Triloginya; Kalbu, Nurani dan Cahaya (Mizan), Kidung Kembara, Rumah Idaman, Tembang Lara, Rembulan Sepasi (Gema Insani Press). Kisi Hati Bulan (kumcer bareng Nurul F. Huda, FBA Press)
Kumcer bareng penulis FLP; Suatu Petang di Kafe Kuningan, Merah di Jenin, Cermin dan Malam Ganjil, Luka Telah Menyapa Cinta (FBA Press), Kado Pernikahan (Asy-Syaamil), Semua Atas Nama Cinta (Ghalia). Untuk mendownload E-book ini klik di sini

Mencari Senyum

Kisah dan Hikmah Perjalanan Menempuh Diri Sejati.
Menjadi murid kehidupan dengan membuka mata kesadaran. Itulah pesan utama buku ini. Dengan begitu, tak ada peristiwa terlewat sia-sia. Setiap langkah pasti penuh hikmah. Semesta suka dan duka mengantarkan kita pada Sang Nyata. Adakah detik berlalu tanpa belai kasih sayang-Nya?
Konon, sekali seorang muslim berniat untuk menemukan makna abadi dari hidupnya yang sementara di muka bumi, semesta akan membukakan jalan. Ketika seorang muslim menjawab kerinduan ilahiah yang terbit dalam hatinya sebagai panggilan untuk memulai perjalanan mendekatkan diri kepada Allah, Yang Awal dan Yang Akhir, maka perjalanan pun dimulai. Artinya, sekali melangkah, tidak ada kata mundur. Jika ia lengah, Allah akan mengingatkan. Jika ia berpaling, Allah akan meluruskan. Jika ia jatuh, Allah akan menegakkan. Indah kedengarannya, bukan?
Tetapi, peringatan Allah hadir dalam berbagai cara. Ia bisa juga berwujud kesulitan, penolakan, atau kegagalan. Bahkan, tidak jarang ia hadir seperti tamparan-kehampaan yang menyakitkan, hanya supaya si pejalan kembali kepada pengakuan paling total yang bisa ia sampaikan kepada Tuhan bahwa semua upaya manusiawinya itu ternyata memang bukan apa-apa. Ia hanya hamba yang mampu hidup dan berbuat karena kemurahan-Nya. Tidak ada yang mampu mengontrol hidup yang telah digariskan oleh-Nya, meski dengan amal yang paling baik dan mulia sekalipun, kecuali dengan perkenan Sang Maha Pencipta dan Maha Berbuat. Siapa yang bisa menjamin bahwa buah dari semua amal baik kita adalah surga? Selain Allah, hakikatnya tidak ada, bukan?
Dr. Miranda Risang Ayu
dikenal sebagai koreografer yang dua karyanya, Istighfar dan Tasbih, sempat menjadi pembicaraan luas karena idenya untuk menjadikan keindahan gerak kain sebagai alternatif keindahan gerak tubuh. Pengajar di Fakultas Hukum, Unpad, ini juga aktif menulis kolom di berbagai media, seperti majalah Suara Hidayatullah, Paras, Pikiran Rakyat, dan Republika. Bukunya yang telah diterbitkan: Cahaya Rumah Kita (1997), Permata Rumah Kita (2002), dan Purnama Hati (2003). Pada akhir 2007, ia berhasil menamatkan S2 dan S3-nya dari Faculty of Law, University of Technology Sydney, Australia. (Download)

Seindah mata Kristalnya

Malam bergulir perlahan. Detak jarum jam dinding di kamarku terdengar jelas. Kota Jakarta terlelap dalam tidur. Hanya sesekali terdengar raungan kendaraan. Menggerung keras lalu lenyap ditelan kesunyian.
Pukul dua dinihari.
Aku menyeka sebuah luka memar di sekitar kelopak mataku dengan air hangat. Bekas luka pukulan itu, setelah seminggu perlahan-lahan mulai hilang.
Kini aku menatap wajahku sendiri di dalam cermin. Kenapa itu kamu lakukan, Renaldi? Kenapa kamu mati-matian membela gadis itu? Kenapa kamu tidak pernah berkompromi kepada seseorang yang telah membuat mata bening milik gadis itu mempunyai pesona lain dalam hatimu, Renaldi? Ataukah, kamu mempunyai perasaan khusus pada gadis itu yang sampai saat ini masih kamu sembunyikan? Yang sampai detik ini tidak pernah kamu ungkapkan?! Download

Sang Alkemis - Pulo Chelo

Sinopsis Buku:
"Mengapa kita harus mendengarkan suara hati kita?" tanya si anak, ketika mereka mendirikan tenda pada hari itu."Sebab, di mana hatimu berada, di situlah hartamu berada."
Demikian selintas percakapan antara sang Alkemis dan Santiago, anak gembala yang mengikuti suara hatinya dan berkelana mengejar mimpinya. Perjalanan tersebut membawanya ke Tangier serta padang gurun Mesir, dan di sanalah dia bertemu sang alkemis yang menuntunnya menuju harta karunnya, serta mengajarinya tentang Jiwa Dunia, cinta, kesabaran, dan kegigihan.
Perjalanan itu pulalah yang membawanya menemukan cinta sejatinya: Fatima, gadis gurun yang setia menanti kepulangannya.
Sang Alkemis telah menjadi salah satu buku yang paling banyak dibaca di dunia. Kisah sederhana yang indah dan menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Download

Terminal Cinta Terakhir

Dapatkah dibandingkan dengan segumpal duri yang mengganjal di lekuk hati? Ketika pintu rumah itu
terhempas keras, maka berarti kenyerian di relung dada. Dan, Joki menelan ludahnya yang kemudian
terasa getir. Helaan napasnya terasa tersendat. Dia mengawasi pintu tebal bercat coklat tua itu sesaat, lalu membalik badan, dan berjalan pelahan menjauhi rumah itu. Inilah ganjaran buat keberanian. Inilah kenyataan yang dihadapkan oleh keterombang-ambingan sekian
lama: selembar pintu yang nyaris menyenggol hidung, dan suara debumannya yang lebih keras dari suara seribu kanon.
Lanjutan cerita novel ini silakan download

  ©Template by Dicas Blogger.